semua Kategori

Pengetahuan Kain Indonesia

Beranda >  Pengetahuan Kain

Kain polos

Kain yang ditenun dengan struktur tenunan polos ditenun dengan menjalin benang lusi dan benang pakan setiap benang lainnya. Kain polos membentuk pola paralel dengan menjalin benang lusi dan benang pakan selama proses tekstil. Ciri-ciri kain polos adalah memiliki banyak titik jalinan, tekstur kokoh, permukaan rata, dan efek tampilan kedua sisinya sama. Relatif ringan dan tipis, serta memiliki sirkulasi udara yang baik. Struktur polos menentukan kepadatan rendah dan tekstur kasar. Secara umum harga kain polos relatif murah.

Sederhananya, kain polos memiliki banyak titik jalinan, tekstur kokoh, permukaan halus, dan tampilan kedua sisinya sama. Mereka relatif ringan dan memiliki kemampuan bernapas yang baik. Struktur polos menentukan kepadatannya yang lebih rendah. Secara umum harga kain polos relatif murah.



DES&Q

5
4
3
  • 1
    Kain Bergaris

    Kain bergaris adalah kain yang membentuk pola bergaris dengan menerapkan dua atau lebih perubahan struktur pada permukaan kain. Kain bergaris umumnya berbahan dasar tenunan polos (ground weave). Pola kain bergaris lebih halus dan halus dibandingkan dengan kain jacquard. Kain bergaris termasuk kain jacquard kecil dan ditenun dengan alat tenun multi-lengan.

  • 2
    Kain Jacquard

    Kain Jacquard adalah kain bermotif besar yang ditenun dengan mesin jacquard, dengan pola benang lusi yang lengkap mulai dari beberapa ratus hingga beberapa ribu. Kain Jacquard sering kali didasarkan pada satu jenis kain (tenunan tanah), sedangkan tenunan lain atau beberapa tenunan berbeda digunakan untuk menampilkan pola pola pada kain tersebut, seperti tenunan polos atau pola satin. Terkadang warna benang lusi dan benang pakan yang berbeda dapat digunakan untuk membuat pola warna-warni pada kain. Berbagai model kain jacquard juga dapat dibuat dengan menggunakan berbagai jenis serat, jumlah benang, serta kepadatan lungsin dan pakan.

  • 3
    Kain Saten

    Suatu kain yang ditenun dengan struktur tenunan saten memerlukan paling sedikit tiga jalinan benang lusi dan benang pakan selama proses penenunan, dan paling sedikit lima jalinan benang lusi/pakan untuk membentuk tenunan saten yang lengkap; Benang lusi dan benang pakan membentuk titik tenunan lusi dan pakan yang terpisah dan terputus pada kain.

Kain kepar

Kain yang ditenun dengan struktur tenunan kepar, dimana benang lusi dan benang pakan dijalin sekurang-kurangnya satu kali setiap dua benang selama proses penenunan, yaitu 2 atas dan 1 bawah atau 3 atas dan 1 bawah; Jalinan benang lusi dan benang pakan membentuk pola miring, dan cara menenunnya adalah dengan meningkatkan titik jalinan benang lusi dan benang pakan, yang berkesinambungan dan mengubah tata letak struktur kain. Jumlah jalinan benang lusi dan benang pakan lebih sedikit dibandingkan dengan tenunan polos, dan susunan benangnya lebih rapat sehingga menghasilkan tekstur yang lebih rapat dan tebal dibandingkan kain tenun polos. Kain kepar lebih mudah dikenali karena titik jalinan garis lungsin dan garis pakan pada permukaan kain membentuk sudut struktur garis diagonal tertentu. Ciri-cirinya terbagi menjadi depan dan belakang, dengan titik jalinan lebih sedikit, garis pelampung lebih panjang, sentuhan agak kasar, kepadatan tinggi, produk tebal, dan organisasi tiga dimensi yang kuat. Jumlah cabang bervariasi dari 30,40, hingga 60. Karakteristiknya terbagi menjadi depan dan belakang, dengan titik jalinan lebih sedikit, garis apung lebih panjang, sentuhan lembut, kepadatan lebih tinggi, produk lebih tebal, dan organisasi tiga dimensi yang lebih kuat.

Kain kepar

Hubungi kami kapan saja untuk detail perlengkapan tempat tidur

Kami menawarkan banyak pilihan tempat tidur yang dibuat dengan teknologi terkini dan pengerjaan terampil. Hubungi tim kami hari ini untuk konsultasi mengenai desain khusus yang sepenuhnya mengekspresikan visi Anda.